Secara Fisika, Bagaimana Beckham Melakukan Tendangan Pisang?

Hastri Edy, Erna Dewi, Agus Surya Pratama

Seorang pengamat sepak bola Keith Hanna mengatakan bahwa Beckham melakukan ini  karena otaknya yang genius dapat memproses perhitungan fisika yang kompleks secara  cepat sekali. Peneliti lain dari Universitas Sheffield, Inggris, mengatakan hal yang sama,  “…Beckham was applying some very sophisticated physics.”

Lintasan bola yang menyerupai bentuk pisang ini sudah lama menjadi perhatian para  peneliti.

Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak sambil  berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran udara yang  searah dengan arah rotasi bola (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan aliran udara  pada sisi bola yang lain (B). Menurut Bernoulli, semakin cepat udara mengalir, semakin  kecil tekanannya. Akibatnya, tekanan di B lebih besar dibandingkan tekanan di A.  Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokkan bola ke arah A.  Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek magnus untuk  menghormati Gustav Magnus.

Pada tendangan bebas bola yang bergerak dengan kecepatan 110 km per jam dan  berotasi dengan 10 putaran tiap detiknya dapat menyimpang/membelok lebih dari 4  meter, cukup membuat penjaga gawang kebingungan.

Yang juga membuat tendangan Beckham lebih spektakuler adalah efek lengkungan  tajam di dekat akhir lintasan bola. Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat  kiper-kiper terperangah karena bola berbelok begitu cepat dengan tiba-tiba. Apa yang  menyebabkan ini?

Peneliti Inggris, Peter Bearman, mengatakan bahwa efek magnus akan mengecil jika  kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat efek  magnus yang besar, seorang harus membuat bola berputar sangat cepat, tetapi  kecepatannya tidak boleh terlalu cepat. Ketika Beckham menendang bola secara keras  dengan sisi sepatunya sehingga bola dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan  mulai membelok akibat adanya efek magnus. Gesekan bola dengan udara akan  memperlambat gerakan bola (kecepatan bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak  berubah, pengurangan kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah besar,  akibatnya bola melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton terpesona  dan berdecak kagum.

*) Dikutip dari berbagai sumber

Penulis adalah Guru Fisika SMA Negeri 1 Sumbawa Besar

Tinggalkan komentar